Rabu, 24 November 2010


Penyebaran Tarekat Khalwatiyah di Indonesia



Tarekat Khalwatiyah di Indonesia terbagi dalam dua kelompok Khalwatiyah Yusuf dan Khalwatiyah Samman.
jaran Tarekat Khalwatiyah yang dibawa oleh Musthafa ibn Kamal al-Din al-Bakri tidak hanya berkembang di wilayah tumbuh I kembangnya, Asia Tengah dan Afrika. Akan tetapi, juga menyebar luas hingga ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, ajaran tarekat ini berkembang luas di Sulawesi Selatan. Seperti halnya di beberapa tempat lainnya, ajaran Tarekat Khalwatiyah yang berkembang di Sulawesi Selatan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Tarekat Khalwatiyah Yusuf dan Tarekat Khalwatiyah Samman.
Khalwatiyah Yusuf
Tarekat Khalwatiyah Yusuf muncul sejak abad ke-17 M. Tarekat ini disebarkan oleh Muhammad Yusuf Abul Mahasin al-Taj al-Khalwati al-Makassari al-Bantani (1626-1699 M) atau lebih dikenal dengan panggilan Syekh Yusuf Al-Makassari. Ia merupakan seorang ulama, sufi, sekaligus pejuang kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan.
Berbagai tarekat, salah satunya Qadiriyah, telah dikuasai Syekh Yusuf selama berguru di Timur Tengah". Menurut Martin Van Bruinessen, ketika kembali ke nusantara, Syekh Yusuf justru mengajarkan Tarekat Khalwatiyah, bukan
Tarekat Qadiriyah. Tarekat itu dipelajarinya dari Syekh Abu al-Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub al-Khalwati al-Quraisyi di Damaskus. Dari sang guru, Syekh Yusuf mendapat gelar Tajul Khalwati Hadiyatullah. Penyebaran Tarekat Khalwatiyah Yusuf di wilayah Sulawesi Selatan mulai dikenal sejak adanya peran yang dimainkan Syekh Abdul Fathi Abdul Bashir al-Dhahir al-Khalwati yang lazim disebut Tuang Rappang I Wodi. Tuang Rappang mempelajari tarekat itu langsung dari Syekh Yusuf saat dia masih bermukim di Makkah dan Banten.
Syekh Yusuf menganugerahi ijazah dan mengangkatnya sebagai khalifah untuk menyebarkan Tarekat Khalwatiyah Yusuf di Sulawesi Selatan. Awalnya, penyebaran Tarekat Khalwatiyah Yusuf berlangsung di kalangan bangsawan saja. Namun, secara berangsur-angsur, diterima pula oleh rakyat kebanyakan.
Kelompok tarekat itu kemudian tersebar di berbagai kampung. Kegiatan mereka di antaranya melakukan zikir khaafi (suara rendah) secara bersamasama di rumah dan tempat ibadah. Hingga kini, Tarekat Khalwatiyah Yusuf itu masih tetap eksis di Sulawesi Selatan.
Khalwatiyah Samman Ketika Tarekat Khalwatiyah Yusuf mengalami kemunduran, antara lain disebabkan oleh kurangnya tokoh-tokohnya, sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi Jamiyah Khalwatiyah Syekh Yusuf, Tarekat Khalwatiyah Samman muncul. Tarekat ini masuk ke wilayah Sulawesi Selatan pada awal abad ke-19 M.
Ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman dibawa oleh Abdullah al-Munirpada 1825 M. Ia adalah seorang bangsawan Bugis dari Bone. Ia mempelajari tarekat ini langsung dari Muhammad al-Samman pada saat bermukim di Madinah.
Sebagaimana perkembangan Khalwatiyah Yusuf, Tarekat Khalwatiyah Samman disambut baik oleh para bangsawan Bugis dan Makassar serta para penguasa setempat. Dalam menyebarluaskan ajarannya kepada semua lapisan masyarakat, para mursyid (guru) Khalwatiyah melakukan pendekatan sosial keagamaan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi yang berlaku. Strategi lain, penyebaran tarekat ini dilakukan melalui proses perkawinan.
Dalam perkembangan berikutnya, Tarekat Khalwatiyah Samman ini disebarluaskan oleh Syekh Muhammad Fudail, salah seorang murid Syekh Abdullah al-Munir. Syekh Muhammad Fudail memilih wilayah Kabupaten Barru sebagai tempat pengajarannya. Selanjutnya, ia mewariskan ajarannya ini kepada muridnya, Syekh Abdul Razak, yang meneruskan tongkat estafet sebagai mursyid Khalwatiyah.
Syekh Abdul Razak menyebarkan ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman di wilayah Kabupaten Maros. Penyebarannya kemudian dilanjutkan oleh para keturunan Syekh Abdul Razak hingga sekarang. Kini, Khalwatiyah Samman merupakan tarekat yang paling populer dan paling banyak pengikutnya di Sulawesi Selatan. berbagai sumber, ed rido
Penyebaran Tarekat Khalwatiyah di Indonesia. Tarekat Khalwatiyah di Indonesia terbagi dalam dua kelompok Khalwatiyah Yusuf dan Khalwatiyah Samman. Seperti halnya di beberapa tempat lainnya, ajaran Tarekat Khalwatiyah yang berkembang di Sulawesi Selatan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Tarekat Khalwatiyah Yusuf dan Tarekat Khalwatiyah Samman. Penyebaran Tarekat Khalwatiyah Yusuf di wilayah Sulawesi Selatan mulai dikenal sejak adanya peran yang dimainkan Syekh Abdul Fathi Abdul Bashir al-Dhahir al-Khalwati yang lazim disebut Tuang Rappang I Wodi. Syekh Yusuf menganugerahi ijazah dan mengangkatnya sebagai khalifah untuk menyebarkan Tarekat Khalwatiyah Yusuf di Sulawesi Selatan. Khalwatiyah Samman Ketika Tarekat Khalwatiyah Yusuf mengalami kemunduran, antara lain disebabkan oleh kurangnya tokoh-tokohnya, sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi Jamiyah Khalwatiyah Syekh Yusuf, Tarekat Khalwatiyah Samman muncul.

Jumlah kata di Artikel : 560
Jumlah kata di Summary : 119
Ratio : 0,213

*Ringkasan berita ini dibuat otomatis dengan bantuan mesin. Saran atau masukan dibutuhkan untuk keperluan pengembangan perangkat ini dan dapat dialamatkan ke tech at mediatrac net.

1 komentar: